Read Gec Cendekia Press

Kritik

Ego Keras Pendidikan Kandas

Amelia Rofina

|

Sunday, 22 October 2023

...

Setiap siswa pasti akan menghadapi konflik selama proses pembelajaran, baik itu konflik antara sesama siswa maupun antara siswa dan guru. Mengapa konflik seperti ini bisa terjadi antara guru dan siswa? Pertanyaan semacam ini seharusnya tidak muncul dalam dunia pendidikan. Sebab, tugas seorang guru adalah memberikan pendidikan atau mendidik siswanya dengan metode yang telah teruji dan terbukti efektif (berdasarkan hasil sebelumnya). Tentunya, dengan tugas tersebut, guru juga berhak menuntut kedisiplinan dari siswa.

Dari pernyataan ini, kita dapat menyimpulkan bahwa dalam dunia pendidikan, guru memiliki peran sebagai manajer dan penentu utama keberhasilan pendidikan. Namun, dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali menemui kasus-kasus di mana siswa dianggap tidak menghargai guru. Meskipun demikian, guru tidak sepenuhnya bersalah dalam hal ini. Hal ini berarti bahwa siswa juga harus berperan aktif dengan cara mematuhi semua petunjuk dari guru. Tetapi, kita perlu melakukan evaluasi yang lebih menyeluruh terhadap kinerja guru.

Pertanyaan yang muncul adalah apakah pendidikan yang diberikan kepada siswa telah sesuai atau masih perlu perbaikan. Karena tidak hanya siswa yang perlu dinilai, melainkan guru pun harus merenungkan dan mengevaluasi diri mereka sendiri. Terkadang, guru mengklaim bahwa mereka mendidik siswa, tetapi kenyataannya, mereka hanya menyampaikan pengetahuan tanpa memberikan pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai dan sikap, yang sebenarnya merupakan dasar keberhasilan pendidikan.

Terdapat banyak keluhan dari guru mengenai siswa yang malas dan sulit untuk diubah. Namun, kita dapat mencoba memahami alasan di balik perilaku ini. Seringkali, siswa malas dan nakal karena mereka tidak menikmati proses belajar. Mereka merasa tidak ada insentif untuk belajar, sehingga mereka tidak menghormati guru dan tidak merasa dihargai. Maka dari itu, guru memiliki tanggung jawab untuk mengatasi masalah ini dan membangkitkan minat belajar siswa. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan membuat pembelajaran lebih menarik sehingga siswa merasa tertarik untuk belajar.

Jika suatu metode tidak berhasil, kita harus bersedia mencoba metode yang berbeda, bukan mengabaikan siswa atau menganggap mereka bodoh. Setiap siswa memiliki karakter dan gaya belajar yang berbeda, sehingga guru harus mampu menyesuaikan metode pembelajaran dengan kebutuhan individu siswa.

Apakah seorang guru harus menjaga jarak dengan siswa agar siswa senang belajar? Sebenarnya, tidak begitu. Guru harus tetap menjaga profesionalisme dan memberikan penekanan bahwa mereka adalah pendidik, bukan teman. Di hadapan siswa, seorang guru seharusnya menunjukkan kepribadian yang mencerminkan peran pendidik yang tegas. Mereka harus menampilkan sikap positif yang dapat menjadi contoh bagi siswa. Guru seharusnya tidak hanya memerintah, tetapi juga memberikan inspirasi. Dengan pendekatan yang sesuai dalam setiap subjek pendidikan, maka tidak ada alasan lagi untuk kegagalan dalam pendidikan.

Artikel Terbaru

01
02
03
04
05