Read Gec Cendekia Press

Motivasi

Menulis Sebagai Ruang Imajinasi

Sri Mulyani Wahyuni

|

Wednesday, 01 November 2023

...

"Menulis adalah seni untuk mengubah pandangan, pengalaman, dan pemikiran kita menjadi kata-kata. Semakin kita menekuni aktivitas menulis, semakin mendalam kita memahami urgensi di baliknya. Terkadang, tulisan adalah cara kita meresapi dunia dengan lebih luas dan mendalam. Menulis adalah jendela kita untuk berimajinasi dan memperdalam pengetahuan kita. Kata 'menulis' bukan sekadar kata, tetapi sebuah panggilan untuk mengungkapkan gagasan dalam bentuk tulisan. Mereka yang menjawab panggilan ini dengan tekun dinamakan penulis, dan hasilnya adalah karya-karya tulis yang berharga.

Menulis memang merupakan keterampilan yang dapat dipelajari, seperti halnya keterampilan lainnya. Untuk mencapai tingkat kecakapan dalam menulis, kuncinya adalah belajar, berlatih, dan menjadikannya kebiasaan. Ingatlah bahwa seperti saat kita belajar mengendarai sepeda di masa kecil, awalnya mungkin kita sering jatuh dan terluka. Namun, semakin sering kita berlatih, semakin mahir kita menjadi, hingga akhirnya kita bisa mengarungi perjalanan menulis dengan percaya diri."

"Menulis adalah keterampilan yang tidak bergantung pada bakat semata. Seorang penulis berbagi pengalaman setelah melewati rintangan awal yang sulit. Pada awalnya, menulis adalah tantangan besar baginya. Sering kali, kata-kata terasa macet dan upaya menulisnya gagal. Namun, pengalaman pahit itu tidak pernah meruntuhkannya. Ia terus belajar dan mencoba lagi. Semakin ia mencoba, semakin ia berkembang dalam seni menulis. Inilah mengapa ia sekarang dikenal sebagai seorang penulis terkenal, dengan karya-karya seperti buku, artikel, dan majalah yang terbit.

Untuk menguasai seni menulis, yang pertama-tama diperlukan adalah tekad. Dengan tekad yang kuat, kita tidak akan mudah menyerah saat menghadapi kesulitan. Sebaliknya, tekad yang kuat akan mendorong kita untuk terus berusaha melampaui rintangan. Untuk memperkuat tekad, kita dapat menciptakan motivasi dengan tujuan-tujuan yang jelas, seperti meraih royalti besar, berbagi pengetahuan dengan masyarakat, atau sekadar merasa puas karena berhasil mengungkapkan gagasan kita. Semua itu adalah alat untuk mempertahankan tekad yang kuat.

Proses menguasai keterampilan menulis mirip dengan menguasai keterampilan berbicara. Namun, perbedaannya adalah bahwa menulis memerlukan banyak membaca. Semakin banyak kita membaca, semakin cepat kemampuan menulis kita berkembang. Oleh karena itu, menulis yang baik didasari oleh kebiasaan membaca yang kuat. Dengan kata lain, seseorang tidak akan mampu menulis dengan baik jika tidak terlebih dahulu mendalami seni membaca."

Artikel Terbaru

01
02
03
04
05